Lintassumbar.id – Kemunculan wajah Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah di sampul Lembar Kerja Siswa (LKS) siswa SLTP kota Padang menjadi sorotan banyak pihak. Langkah itu dinilai sebagai sosialisasi terselubung Mahyeldi yang dikabarkan akan maju pemilihan Gubernur Sumbar 2020 mendatang.
Pengamat politik Edi Indrizal menilai langkah Mahyeldi yang memajang potonya di LKS siswa terlihat janggal. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada Sumbar dimana Mahyeldi diisukan menjadi salah satu kandidat yang berhasrat maju.
“Ini tentu janggal dan tidak etis, apalagi ini dilakukan di tengah situasi penerimaan siswa baru yang masih bermasalah. Bisa jadi ini merupakan modus untuk melakukan sosialisasi,” ujar Edi Indrizal kepada Lintassumbar.id Selasa, 14/7.
Edi mengatakan sebagai kepala daerah Mahyeldi seharusnya fokus memecahkan masalah penerimaan siswa baru yang masih berpolemik ketimbang melakukan sosialisasi dan pencitraan.
“Yang lebih penting saat ini adalah kerja nyata membenahi persoalan pendidikan kota Padang, terutama penerimaan siswa baru yang masih bermasalah,” terangnya.
Sementara itu anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Mastilizal Aye mengatakan penggunaan foto Mahyeldi pada cover LKS siswa merupakan hal yang tidak etis.
“Jika itu benar, itu sangat tidak etis. Ini sama saja kampanye terselubung. Kita akan minta Disdik Padang memberikan jawaban atas temuan LKS bergambar walikota itu,” terang Aye.
Anggota fraksi Gerindra tersebut juga meminta Pemko Padang mengganti sampul LKS mata pelajaran bahasa inggris itu dengan gambar yang lebih bagus yang membuat siswa termotivasi.
“Kenapa harus gambar walikota, apa salahnya dibuat gambar pemandangan atau gambar pendidikan karakter yang lebih membuat anak-anak bersemangat untuk belajar,” kata Aye.
Sebelumnya beredar LKS bahasa Inggris untuk siswa SLTP dengan cover wajah Walikota Padang. Di sisi lain Dinas Pendidikan Kota Padang mengaku tidak tahu mengapa ada foto walikota Padang di sampul LKS tersebut.
“Kita cek dulu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi singkat via pesan Whatsapp, Selasa (14/7). (Jamal/Fdl)
Komentar