Material longsor menutupi jalan Padang-Solok Rabu 12/12. (Foto: istimewa) |
Padang – Bencana alam terus mengepung wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Kali ini, giliran jalur Sitinjau Laut yang diterjang longsor. Alhasil, lalu lintas yang menghubungkan Padang-Solok yang dijadikan alternatif ke Bukittinggi sejak putusnya jembatan Kayu Taman pun berhenti total.
Dari informasi yang diterima lintassumbar.com, longsor terjadi di jalan panorama dua sekitar pukul 02.30 WIB, Rabu (12/12) dini hari. Material longsor menutup semua badan jalan. Tinggi tumpukan longsor mencapai 2 meter dengan panjang sekitar 30 meter.
Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, kejadian longsor di panorama dua tidak menelan korban jiwa. Namun, satu unit mobil Avanza dilaporkan terseret longsor. Sedangkan supirnya berhasil keluar dengan selamat.
“Kejadian longsor di Sitinjau Laut dipicu tingginya curah hujan yang tak henti-henti nengguyur sejak Selasa (11/12) malam,” kata Erman Rahman, Rabu (12/12).
Saat ini, proses pembersihan material longsor sedang berlangsung. Satu unit alat berat dari PT Semen Padang sudah bekerja. Sementara, alat berat dari PU Provinsi juga hampir sampai di lokasi.
“Sekarang tidak bisa dilewati sama sekali. Mudah-mudahan satu jam lagi bisa,” katanya.
Terjadi kemacetan panjang kendaraan di kawasan Panorama 2. (Foto: Eko). |
Seperti diketahui, pasca robohnya jembatan jalur utama Padang-Bukittinggi yang berada di Korong Pasa Usang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Taman, Padang Pariaman, Senin (10/12) lalu, intensitas kendaraan yang menempuh jalur Sitinjau Laut meningkat drastis.
Apalagi, jalur lintas Sumatera Solok-Padang ini dianggap paling aman dibandingkan jalan alternatif ke Malalak yang juga disebut rawan longsor. Namun, hujan deras yang tak henti-hentinya mengguyur kota Padang sejak Selasa (11/12) pun menuai bencana. Akibatnya, jalur Sitinjau ini mengalami kemacetan panjang sejak pukul 22.00 WIB hingga terjadi insiden longsor dini hari. (AS)
Komentar