Mentawai – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Mentawai, Prissilia Martinus tampak anggun mengenakan Ogok (bunga) khas Mentawai yang terbuat dari bulu ayam pada acara HUT DWP ke-20 di Mentawai, Jumat 13/12 kemarin.
Ogok merupakan sebuah hiasan kepala yang biasa digunakan oleh perempuan Mentawai pada saat pesta perkawinan, pesta sikerei ataupun pesta pesta biasa lainnya.
Ogok biasanya terbuat dari berbagai jenis bunga, bulu burung, bulu ayam, benang wol, daun puring dan manik manik . Bentuk ogok bisa beragam dan berbeda beda pada tiap daerah di Mentawai.
Prissilia menilai ogok khas Mentawai bisa mendunia karena memiliki keindaham dan keunikan tersendiri. Sehingga ia optimis ogok bisa populer jika dikemas dan dipromosikan kepada dunia luar.
“Ogok ini uni dan cantik. Aksesoris khas mentawai ini jika dikelola dengan baik bisa populer,” ujarnya.
Menurut Prissilia, DWP Mentawai telah mempelopori mengkreasikan ogok dengan bulu ayam sehingga tampak lebih menarik. Bahkan kreasi tersebut berhasil keluar sebagai juara 1 pada lomba yang digelar GOW pekan lalu.
“Sebenarnya makna dari bulu ayam ini juga simbol dari ciri khas budaya Mentawai, hanya saja DWP mengkreasikannya secantik mungkin,” lanjut Prissilia.
“Kebetulan Minggu lalu kita mengikuti lomba yang diadakan GOW (Gabungan Organisasi Wanita), kita dari DWP mendapatkan prestasi juara satu mengenakan ogok (bunga) ciri khas Mentawai,” pungkasnya.
Guna melestarikan pakaian tradisional Mentawai, HUT Dharma Wanita ke-20 juga menggelar lomba fashion show yang diikuti oleh tiap OPD. Peserta wajib mengenakan busana adat Mentawai dengan kreasi yang berbeda-beda.
Prissilia berharap semoga kegiatan ini dapat mengunggah kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan budaya Mentawai sehingga semakin mendunia dan dikenal oleh banyak kalangan. (Melisa)
Komentar