Padang – Sebanyak 70 tukik (anak penyu) jenis lekang hasil konservasi dilepasliarkan di Pantai Pasir Jambak, Kota Padang, pada Kamis sore. Kegiatan ini dilakukan oleh Komunitas Sea Jambak Turtle dalam upaya melestarikan spesies penyu, khususnya penyu lekang, yang hidup di perairan sekitar Pasir Jambak.
Tukik-tukik yang dilepas hari ini merupakan hasil dari program konservasi yang telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun oleh komunitas yang tergabung dalam Jambak Sea Turtle Camp. Mereka berhasil menetas pada hari Rabu, 5 Februari 2025. Pelepasan tukik ini menjadi pelepasan perdana di tahun 2025, yang merupakan bagian dari upaya melindungi penyu dari ancaman kepunahan.
Yose, Ketua Jambak Sea Turtle Camp, menjelaskan bahwa pelepasan tukik hari ini merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup penyu lekang di pesisir pantai Pasir Jambak. “Ini kita melakukan perilisan penyu jenis penyu lekang, kebetulan ada sekitar 70 ekor anak penyu yang menetas hari ini. Seyogyanya penyu-penyu yang menetas itu harus langsung dirilis. Penyu yang kita lepas hari ini adalah jenis penyu lekang, karena ini menjadi penyu mayoritas yang ada di pesisir Pantai Pasir Jambak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yose mengungkapkan bahwa sejak komunitas ini dibentuk, mereka telah berhasil menetas dan melepaskan kembali sekitar 60 ribu telur penyu yang telah menetas dengan baik ke habitat alaminya. “Kami terus berupaya menjaga keberlanjutan konservasi ini agar anak-anak penyu bisa tumbuh dan berkembang di alam liar, serta mengurangi ancaman kepunahan spesies ini,” tambahnya.
Pelepasan tukik ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi penyu dan habitat pesisir. Komunitas Jambak Sea Turtle Camp berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin melibatkan masyarakat dalam menjaga keberadaan penyu di perairan Sumatera Barat.(***)