Daerah

Cerita Perjuangan Petugas Pembawa Logistik Pilkada di Mentawai

Mentawai – Persiapan untuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 telah dimulai, dan di Kabupaten Mentawai, distribusi logistik Pilkada menemui tantangan luar biasa. Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) bersama aparat TNI dan Polri harus menempuh perjalanan ekstrem untuk memastikan surat suara dan logistik lainnya tiba tepat waktu di tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di wilayah terpencil.

Distribusi logistik, yang dimulai pada 23 November, melibatkan perjalanan panjang menggunakan berbagai mode transportasi. Petugas pertama-tama menggunakan kapal laut untuk menjangkau pulau-pulau kecil, kemudian beralih ke kapal lebih kecil untuk mencapai titik lebih dekat. Namun, yang paling menantang adalah perjalanan darat setelah itu. Logistik harus dipikul dan dibawa melalui jalur-jalur terjal, menempuh jarak berkilometer, melewati hutan dan sungai. Perjalanan ini memakan waktu sekitar enam hingga tujuh jam, tergantung pada kondisi medan yang ada.

Tantangan Geografis dan Cuaca

Tantangan terbesar adalah kondisi geografis Kabupaten Mentawai yang berbentuk kepulauan dan sulit dijangkau. Selain itu, cuaca yang tak menentu sering kali menjadi kendala, memperpanjang perjalanan dan meningkatkan risiko keselamatan. Meskipun begitu, semangat kebersamaan dan sinergi antara petugas PPS, TNI, dan Polri tetap terjaga demi suksesnya pemilu.

Kapolres Mentawai, AKBP Rory Ratno, menjelaskan tantangan cuaca dan kondisi geografis, khususnya di wilayah Siberut, sangat berat. Setelah menggunakan kapal besar, kita pindah ke kapal kecil, dan kemudian berjalan kaki selama enam hingga tujuh jam. Namun, semangat kebersamaan dan sinergi tetap menjadi kunci, demi mengawal demokrasi.

Dengan tekad dan usaha keras, petugas di lapangan berjuang untuk memastikan proses pemilihan berjalan lancar, meskipun harus menempuh perjalanan yang sangat berat. Mereka adalah pahlawan yang tidak terlihat yang rela berkorban demi kelancaran pesta demokrasi.(***)