Lintassumbar.co.id – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning, (FIA Unilak) Pekanbaru, Riau, menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPI KLHK) dalam bidang pengendalian iklim.
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong, ikut menyaksikan penandatanganan yang dilakukan oleh Sesditjen PPI KLHK, Novia Widyaningtyas dan Dekan FIA Unilak Alexsander Yandra, di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Sabtu, 10/4.
”Saya tidak mengira kalau ternyata kita bisa memulai kerjasama seperti ini dari Riau. Artinya sudah bisa mengajak masyarakat dalam hal pencapaian target kerja perubahan iklim, karena Perguruan Tinggi pasti memiliki banyak inovasi,” ujar Siti Nurbaya Bakar.
Siti Nurbaya berharap kerjasama ini dapat menjadi inspirasi universitas dan lembaga lainnya dalam meningkatkan kepedulian dan pengendalian iklim di Indonesia.
“Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi atas terjalinnya kerjasama antara FIA Unilak dan Ditjen PPI untuk kerja tapak pengendalian perubahan iklim,” ujarnya.
Dengan adanya perjanjian kerjasama ini Siti Nurbaya menargetkan 20.000 lokasi program kampung iklim (Proklim) dapat dikawal, melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat.
“Banyak kerja terkait Proklim yang perlu keterlibatan akademisi, seperti kegiatan penanaman pohon, pengelolaan sampah dan limbah, upaya hemat energi, penghijauan di perkotaan, mangrove, dan kegiatan lainnya,” terangnya.
Sementara itu Wamen LHK Alue Dohong mengatakan kerjasama ini hendaknya memperkuat kerja tapak adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, di sektor kehutanan, energi, industri, pertanian dan sampah/limbah.
”Kerjasama ini dapat menjadi prototype bagi daerah lain di Indonesia, dan bisa juga digulirkan ke perguruan tinggi lainnya,” tambahnya.
Sementara itu Dekan FIA Unilak, Alexsander Yandra optimis kerjasama ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam rangka pengendalian iklim.
“Tentunya ini merupakan sebuah pencapaian bagi FIA. Namun ini baru awal. Kerja sama yg sangat serius ini pasti memerlukan dukungan multipihak agar kelak dapat berhasil dan sukses,” ujar pria asal Minang ini. (Idham Fadhil)