Lintassumbar.co.id – Sumatera Barat kembali menorehkan rekor nasional dalam pemeriksaan sampel swab harian. Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Bukittinggi yang dipimpin oleh Dr. dr. Andani Ekaputra, berhasil menguji sekitar 8.617 sampel pada Kamis (14/1) kemarin.
“Ini adalah rekor nasional, pemeriksaan sample spesimen terbanyak di laboratorium yang pernah terjadi di Indonesia. Sebelumnya jumlah sampel diperiksa di Lab Unand mencapai 7 ribu dan 5 ribu. Hampir dua kali lipat dari biasanya,” sebut Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang di Padang, Jumat pagi (15/1).
Tingginya jumlah sampel spesimen yang diperiksa tak terlepas dari renovasi yang dilakukan Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand akhir pekan lalu.
“Renovasi mendukung tim lebih cepat dalam memeriksa sampel. Penambahan ruang uji dan infrastruktur pendukung sangat membantu dalam pengujian sampel. Alhamdulillahnya, kinerja maksimal lab Unand turut diimbangi Balai Pengujian Baso. Tercatat 585 sampel diperiksa lab Baso kemarin. Ini juga rekor tersendiri bagi lab Baso,” tambah Kepala Diskominfo Sumbar ini.
Melalui testing rate akan tersaji keakuratan data penularan covid-19 dan laju kecepatan penularan yang akan menjadi dasar kebijakan penanganan covid-19 di suatu daerah.
WHO telah memberikan standar bagi testing suatu daerah agar bisa menyajikan data yang akurat mengenai Covid-19, yakni jumlah testing per pekan. Minimal 1.000 orang per 1 juta penduduk.
“Dengan tingginya pengujian sampel, positif rate (PR) Sumbar per hari kemarin kembali jauh dibawah PR nasional dan WHO. Jika PR nasional mencapai 14 persen dan WHO 5 persen. Kemarin Sumbar mencatatkan 2.1 persen saja,” ucap Jasman lagi.
Terkait tingginya testing rate tersebut, Pemprov Sumbar sangat mengapresiasi kinerja tim baik dari Unand maupun Baso.
“Semoga ke depan lebih banyak lagi sample swab warga yang diperiksa. Tidak hanya Sumbar, sampel dari provinsi tetangga pun siap Kita periksa,” sebutnya.
Meski kekuatan laboratorium penguji telah bertambah, Jasman tetap mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
“Kekuatan lab tak menjamin masyarakat aman dari bahaya penularan Covid. Untuk itu, mematuhi protokol kesehatan merupakan cara terampuh dalam memutus rantai penyebaran virus berbahaya ini,” pesannya.(Jamal)