Lintassumbar.id – Forum Jurnalis Peduli Pemilu Sumbar menggelar seminar dengan tema Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 di masa Pandemi Covid-19, seiring dengan munculnya kekhawatiran pemilih maupun pihak penyelenggara.
Sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Revolt Institute bekerjasama dengan inioke.com pada 9-11 Juni lalu, memunjukkan lebih dari separuh responden (54,6 persen) pemilih yang tidak terlibat sebagai penyelenggara pemilih khawatir dengan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
“Lebih dari separuh responden, dalam hal ini pemilih merasa khawatir dengan pelaksanan Pilkada di masa Pandemi Covid-19 termasuk penyelenggara,” ungkap Gusriyono Ketua FJPPD Sumbar Kamis, (23/7).
Disebutkan Gusriyono, seminar yang digagas FJPPD Sumbar menghadirkan narasumber dr.Andani Eka Putra yang merupakan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand dan Muftie Syarfie yang merupakan mantan Komisioner KPU Sumbar.
“Harus ada strategi dan apa yang sebaiknya kita lakukan agar Pilkada bisa sukses dan tingkat partisipasi pemilih bisa naik,” jelasnya.
Dalam pemaparannya dr. Andani Eka Putra menjelaskan, Sumbar merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sudah siap melaksanakan Pilkada di masa Pandemi Covid-19.
Keyakinan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand itu didasarkan kepada sudah terkendalinya penyebaran Covid-19 di Sumbar yang dikuatkan dengan beberapa indikator yang muncul.
“Kita siap menyelenggarakan Pilkada di Sumbar.Yang paling penting bagaimana tracing dan testing berjalan. Indikator daerah yang bagus, testing yang ideal, positif rate serta insiden rate yang menurun,” pungkas dr. Andani.(Jamal)