Lintassumbar.id – Gelombang pasang air laut kembali menerjang perumahan warga di Dusun Jati, Tuapejat, Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Rabu, 20/5. Sebanyak 120 KK terkena dampak dari gelombang air laut diantaranya 32 rumah warga mengalami rusak ringan hingga rusak berat.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana (BPPB) Novriadi menyatakan gelombang pasang terjadi pada subuh pukul 04.00 WIB, Rabu, 20/5. Warga yang rumahnya rusak diungsikan untuk sementara waktu di ruang SD 13 km 0, Desa Tuapeijat, Sipora Utara yang tak jauh dari pemukiman warga.
“Bencana ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.00 subuh tadi, hal seperti ini juga terjadi di daerah lain Kepulauan mentawai seperti Pulau Sikakap dan Siberut Barat tepatnya di desa Sigapokna. Bencana yang terjadi di Siberut yaitu seperti puting beliung, jadi badai dan gelombang ini merata terjadi di Kepulauan Mentawai,” ujarnya.
Untuk pulau Sikakap dan Pulau Siberut BPBd mengaku belum mendapatkan data kerusakan akibat gelombang dan angin kencang yang saat ini sedang terjadi di Kepulauan Mentawai.
“Untuk keamanan sementara di Tuapejat kita berikan tanggul penahan ombak karena diprediksi kejadian ini akan berlanjut selama 3 hari ke depan,” lanjut Novriadi.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake mengatakan bencana ini biasanya disebut musim badai yang sering terjadi di bulan Mei hingga bulan Juli.
“Di Mentawai badai seperti ini disebut musim anggau (Kepiting) biasanya akan terjadi selama 2 bulan. Jadi kami meminta kepada masyarakat yang terkena musibah saat ini agar segera mengungsi dan mengangkat barang barang nya ketempat yang telah disediakan,” ungkap Kortanius
(Melisa)