Lintassumbar.id – Pasien Positif Covid 19 TA (18 tahun), di Padangpariaman saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Sintoga, Padangpariaman.
“Pasien tidak kita bawa ke rumah sakit, ia hanya kita isolasi di rumahnya secara mandiri di bawah pengawasan ketat petugas kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman, Yutriadi Rivai, Rabu, 1/4.
Menurut Yutriadi kondisi pasien yang tidak ada gejala dan keluhan menjadi alasan pasien tidak diisolasi di rumah sakit rujukan.
“Kondisi pasien sangat baik, tidak ada keluhan, sehingga kita memutuskan tidak perlu diisolasi di rumah sakit, namun pasien kita pantau ketat, jika ada indikasi penurunan kesehatan akan segera kita rujuk ke rumah sakit,” ulasnya.
Pemkab Padangpariaman saat ini sudah menyediakan ruang isolasi khusus di RSUD Padangpariaman jika nantinya pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya pasca dipastikannya TA positif Covid 19, bupati Padangpariaman langsung menghubungi TA dengan video call. Ali Mukhni memberikan dukungan dan motivasi untuk pelajar SMK tersebut agar tetap optimis untuk sembuh.
Sementara untuk mencegah penularan, tim satgas Covid Padangpariaman akan melakukan tracking terhadap riwayat kontak pasien selama 14 hari terakhir.
“Kita akan lakukan penelusuran riwayat kontak pasien 14 hari terakhir, jika ada warga yang merasa melakukan kontak dengan pasien harap melapor dan memeriksakan diri ke puskesmas,” himbau Ali Mukhni.
TA merupakan satu satunya pasien positif Covid 19 di Padangpariaman. Siswi SMK ini terjangkit Corona setelah melakukan PKL di salah satu hotel di Bukittinggi beberapa waktu lalu.
Pulang dari Bukitttinggi, TA merasa demam dan batuk. Ia kemudian dirawat selama tiga hari di RSUD Pariaman. TA kemudian diizinkan pulang ke rumah karena kondisinya sudah membaik. Namun dari hasil tes ternyata TA positif Covid 19 setelah 2 hari berada di rumah.
Hingga Kamis, 2/4, jumlah pasien positif Covid 19 di Sumbar mencapai 12 orang. 5 orang diantaranya hanya diisolasi mandiri di rumah. Sisanya dirawat di RSUP M Djamil Padang dan RS Ahmad Muchtar Bukittinggi. (Fdl)
Komentar