Lintassumbar.id – Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni memastikan kondisi pasien positif Covid-19 warga Sintoga, Padang Pariaman yang berinisial TA mulai membaik.
“Pada hari ini merupakan hari ke 14 ia menjalani isolasi mandiri, besok akan melaksanakan tes swab kembali di laboratorium Unand,” ujar Ali Mukhni saat video confrence dengan Gubernur Sumbar di ruang bupati, Kamis, 9/4.
Ali Mukhni optimis pasien tersebut akan sembuh total dari virus Covid 19. Apalagi sejak terjangkit virus tersebut, TA tidak mengalami keluhan dan gejala apa apa.
Ia menambahkan selama menjalani karantina TA diawasi ketat oleh pemerintah nagari dan dinas kesehatan Padangpaeiaman. Selain itu semua kebutuhan TA dan keluarganya juga disediakan.
“Semua kebutuhan sehari hari pasien dan kekuarganya semuanya kita tanggung,” ulasnya.
TA merupakan seorang siswa SMK 1 Sintoga yang terjangkit virus Corona usai menjalani PKL di sebuah hotel di kota Bukittinggi. Pulang dari PKL dirinya merasa demam dan kemudian sempat dirawat di RSUD Pariaman.
Kondisinya kemudian membaik hingga diijinkan pulang ke rumah. Namun setelah beberapa hari di rumah, hasil tes swap TA dinyatakan positif Covid 19.
Dalam vide9 confrence ini Ali Mukhni juga memaparkan langkah langkah yang sudah diambil okeh pemkab Padangpariaman guna mencegahan Covid 19.
“Untuk pengawasan perantau yang datang ke Padang Pariaman, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah membuka posko di perbatasan diantaranya perbatasan dengan kabupaten Agam di Gasan, perbatasaan dengan Kabupaten Agam di Tandikek Utara dan perbatasan dengan Tanah Datar di Malibo Anai. Selanjutnya kami akan membuka dua posko lagi di batang Anai terletak di depan Pasar Grosir Kasang dan dekat Polsek Bandara, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman juga mengaktifkan satgas sampai ke tingkat Nagari,”ujarnya kepada Gubernur Sumbar.
Ia juga menjelaskan pemerintah Padangpariaman juga melakukan penyemprotan cairan disenfektan oleh petugas sampai ke nagari dan Korong.
“Kabupaten Padang Pariaman sudah menyiapkan bantuan pangan berupa beras untuk 91 ribu jiwa masyarakat Padang Pariaman yang terkena dampak sosial ekonomi akibat Covid 19 selama tiga bulan ke depan, penyalurannya diatur oleh nagari,” ujarnya. (*)