Pariaman – Nusantara Expo yang digelar dalam rangkaian acara Hari Nusantara 2019 di Kota Pariaman berhasil mengumpulkan omset 5,9 Milyar dalam kurun waktu 4 hari penyelenggaraannya. Hal itu disampaikan Lucyanel Arlym, Ketua Deskranasda Kota Pariaman, Jumat 13/12.
“Nusantara Expo tidak hanya mengangkat UMKM lokal tapi juga menjadi temu bisnis UMKM yang ada di Pariaman dengan pebisnis dari kota lain sehingga bisa saling berkolaborasi,” imbuhnya.
Ada sebanyak 1.765 unit usaha di Pariaman yang terdiri dari industri souvenir kerajinan tangan, produk-produk kerajinan seperti sulaman, rajutan, bordir, kerajinan lidi, anyaman kelapa, aneka makanan dan bumbu dapur khas Kota Pariaman.
“Sangat bahagia dan berterima kasih. Karena melalui Nusantara Expo, produk-produk lokal kota Pariaman bisa dikenal secara luas, karena pengunjungnya dari seluruh Indonesia. Semua UMKM diajak untuk berpartisipasi di expo dengan tujuan untuk memperkenalkan produk-produk mereka, karena sekarang kita cari pasar dulu baru produksi barangnya,” tambah Kadis Perindagnop dan UKM Pariaman, Gusniyeti Zaunit.
Dekranasda bersama Disperindagkop dan UKM bekerjasama dengan perancang-perancang nasional membuat baju yang bisa diterima semua kalangan.
Baru-baru ini pemerintah kota mengembangkan batik khas Pariaman bernama Batik Sampan. Batik ini sudah diperkenalkan di Pariaman sejak tahun 1946.
Dengan adanya binaan yang didukung oleh berbagai pihak, UMKM bisa naik kelas dan harapannya bisa memasuki pasar ekspor ke luar negeri.
“Saya mewakili UMKM di Pariaman berharap semoga UMKM Pariaman tidak hanya berbicara di kancah lokal tapi juga nasional bahkan menembus pasar luar negeri, dan semoga mampu mengurangi pengangguran serta bisa membantu mengangkat ekonomi di Pariaman,” tutur Fitrinawati, Pelaku Usaha Industri Sulaman Upik Mayang.
Ditambahkan oleh Dana, salah satu mitra binaan PLN yang menjual produk olahan makanan yang terbuat dari ikan reno dan ikan bilis.
“Sebagai UMKM dari danau Maninjau, banyak hikmahnya. Melalui expo ini usaha kami bisa berkembang. Usia boleh tua, tetapi semangat tetap muda. Peluang tidak datang tetapi diciptakan. Dimulai dari produk kami yang dikenal, kemudian juga banyak menjalin relasi serta silaturahmi antar sesama pengusaha,” tambahnya.
“Saya sangat senang dan bangga Nusantara Expo ada di Pariaman. Harapannya, bertambah lagi kerjasama yang terjadi diantara para UMKM di Pariaman,” tutup Gusniyeti Zaunit.
Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia kedua. Melalui deklarasi tersebut, tepatnya 13 Desember 1957 silam, Indonesia merajut dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat.
Melalui Keppres No. 126/2001 Hari Nusantara pun dikukuhkan setiap tanggal 13 Desember dan menjadi salah satu Hari Nasional.
Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember pun menjadi penegasan dan pengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Tema Hari Nusantara 2019 bertajuk “Nusantaraku Berdaulat, Indonesiaku Maju”, dan memilih kota Pariaman, Sumatera Barat sebagai pusat perhelatan. Karena 13 Desember jatuh pada hari Jumat, tahun ini puncak peringatan digelar 14 Desember yang dipusatkan di Pantai Gandoriah kota Pariaman, Sumatera Barat.
Dalam penyelenggaraannya, Hari Nusantara 2019 melibatkan 15 Kementerian yang bersama-sama memberikan kontribusinya untuk menyukseskan program besar ini, dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dipercaya menjadi Ketua Pelaksana tahun ini. (Rilis)