Padang Pariaman – Tak terasa sudah hampir setahun kita mendengar berita tentang berbagai kegiatan kesenian dari ranah budaya Piaman. Kegiatan tersebut selalu ditajuki dengan nama Festival. Siapa yang bergerak dalam kegiatan sekali dua bulan itu? mereka menamakan diri Forum Batajau Seni Piaman.
Tanggal 28 Desember 2019 ini, forum yang terdiri dari berbagai kelompok seni di kawasan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini bakal menghelat milad perdana.
Untuk menyokong kegiatan-kegiatan ke depan, Forum Batajau Seni Piaman punya jurus sendiri dalam mengumpulkan donasi. Mereka menjual kaos berspesifikasi standar distro. Kaos dengan desain ala kekinian ini menyasar pembeli dari kalangan perantau.
Ribut Anton Sujarwo selaku wakil ketua Forum batajau Seni Piaman menjelaskan, penjualan kaos dilakukan untuk menjaga prinsip dasar kegiatan Forum yakni netral (bebas dari kepentingan politik praktis), mandiri (mengupayakan pendanaan sendiri), dan partisipatif (melibatkan masyarakat dan perantau).
“Sebenarnya di berbagai kegiatan kami mendapat suport dana juga dari sponsor seperti Abrofood dan lain-lain. Ada juga yang membantu dengan memberi diskon terhadap produk mereka yang kita butuhkan demi kelancaran acara, seperti halnya abang adek advertising. Ada juga yang temporal berdasarkan lokasi seperti perumahan Sparco pada Festival Balah Hilia. Dan tentu saja ada dari nagari atau korong tempat kami menyelenggarakan acara,” sebut salah seorang penerima anugerah pemuda pelopor dari Piaman ini.
Tapi, terangnya, penggalangan dana dengan strategi penjualan kaos juga sangat penting untuk menyiapkan dana dasar bagi pergerakan organisasi dalam menggelar berbagai program.
“Tahun ini kami sudah gelar 5 Festival. Ada juga kegiatan amal dan edukasi. Semuanya berlangsung selama setahun. Dan tahun 2020 akan lebih banyak lagi titik lokasi acara yang kami jamah. Karena itu kami harus menyiapkan dana awal sendiri dengan sebisa mungkin,” sebutnya.
Dengan membeli kaos Batajau, Ribut yakin kesadaran para perantau untuk turut berpartisipasi dalam kreatifitas positif anak muda khususnya di bidang seni budaya akan turut tumbuh.
Walinagari Balah Hilia Safrudin mengaku, kegiatan Batajau Seni Piaman di daerahnya berdampak sangat besar bagi upaya untuk menyatukan masyarakat, khususnya para pemuda.
“Dengan kegiatan Balah Hilia Festival, terbukti pemuda kita jadi kompak. Mereka didampingi oleh Forum batajau Seni Piaman dalam menggelar kegiatan lalu. Alhamdulillah kegiatan itu sukses besar dan kabarnya sampai ke rantau,” sebutnya.
Sementara itu, Satriandy sekretaris Nagari Parit Malintang juga mengakui hal yang sama. “Berkat Festival Gasiang, tim permainan anak nagari hasil dari festival itu diundang ke acara kementrian PMK. Ini tentu mengharumkan nama Parit Malintang,” sebutnya.
Sementara, Syafei Ricardo Desima, salah seorang perantau asal kampuang Bendang yang menjadi guru di Provinsi Papua menghaturkan terimakasih lantaran Forum Batajau Seni Piaman sukses menghelat Kampuang Bendang Kampung Tari di daerah asalnya.
“Para perantau harus turut mendukung kegiatan-kegiatan Forum Batajau Seni Piaman. Saya dapatkan spirit baru di nagari saya. Dan ini sangat penting bagi peningkatan pembangunan bidang seni budaya,” katanya.
Kaos Batajau dijual dengan banderol Rp 90 Ribu per pcs. Dalam promosinya pengurus Forum Batajau Seni Piaman juga menerima apabila para perantau mengirimkan uang lebih besar dari harga yang ditawarkan tersebut. (Rilis)